Lentera JSS – Suasana berbeda tampak di Ruang Seminar Kampus Timur Universitas Muhammadiyah Purworejo pada Kamis Legi, 3 Juli 2025. Ruangan yang biasanya dipakai untuk diskusi akademik, berubah menjadi arena prosesi pernikahan adat Jawa. Lengkap dengan pengantin, pambagyaharja, ijab qobul, panggih, bahkan resepsi.
Acara tersebut ternyata merupakan praktik budaya “Manten Gagrak Jogja”, yang menjadi bagian dari Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pranatacara bagi mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (PBSJ) yang diampu oleh ibu Zuly Qurniawati, S.Pd., M.Hum.
Dengan mengusung tema pernikahan adat Jawa gaya Yogyakarta, kegiatan ini dilakukan lengkap dengan sambutan adat seperti pambagyaharja, pasrah dan nampi temanten; prosesi ijab qabul; hingga prosesi panggih yang meliputi pisang sanggan, balangan gantal, ranu pada, wiji dadi, kacar kucur, dhahar klimah, dan sungkeman.
Acara praktik manten ini dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan pembukaan oleh MC, dilanjutkan sambutan adat. Setelahnya prosesi ijab qabul berlangsung secara khidmat, diikuti oleh penyampaian ular-ular atau petuah pernikahan. Dalam prosesi panggih, para mahasiswa juga menyuguhkan simbolisasi adat dengan khidmat dan kesungguhan.
Prosesi ini menjadi sarana pembelajaran langsung yang edukatif dalam balutan budaya bagi mahasiswa untuk memahami dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya Jawa, khususnya dalam konteks pranatacara manten. Kegiatan praktik manten diakhiri dengan sesi resepsi dan foto bersama.
Dengan adanya praktik UAS seperti ini, mahasiswa PBSJ tidak hanya diuji kemampuan berbahasanya, tetapi juga dilatih dalam penyelenggaraan acara, kerjasama tim, serta tata nilai yang melekat dalam upacara adat Jawa.
Leave a Reply