Lentera JSS– Undang-undang TNI baru saja disahkan oleh DPR yang membuat seluruh masyarakat gempar. Penolakan masyarakat Indonesia semakin memanas lewat berbagai demo penolakan UU TNI di berbagai daerah. Demo ini adalah salah satu cara agar pemerintah dapat turun tangan.
Dirangkum dari detik.news, demo tolak UU TNI ini mulai dilaksanakan pada Kamis,20 Maret hingga Senin,24 Maret 2025 tersebar di berbagai wilayah, khususnya Blitar dan Surabaya. Demo tolak UU ini memicu adanya sikap saling serang antara aparat dan demostran yang membuat banyaknya korban terluka.
Source: detik.com
Jumlah massa yang mayoritas adalah mahasiswa ini menutut beberapa hal:
1. Pembatalan UU TNI
2. Tolak fungsi TNI dalam ranah sipil
3.Tolak fungsi TNI dalam operasi militer selain perang, terutama dalam ranah siber
Tak hanya tiga inti penolakan tersebut, namun massa di berbagai daerah juga menuntut untuk pemerintah mengeluarkan Perpu pembatalan dan juga menyelesaikan hal yang berkaitan dengan UU yang merugikan masyarakat.
“Kami mendesak pemerintah mengeluarkan Perppu yang membatalkan UU TNI. Kami akan mengawal tuntutan ini sampai ke DPR RI,” ujar salah satu mahasiswa yang mengikuti demonstrasi di Blitar.
Aksi demo pun memanas di kota Surabaya, banyak massa, khususnya mahasiswa yang terluka. Aksi demo di Surabaya semakin kalut ketika massa melempari petasan dan batu ke aparat. Pelemparan oleh massa tersebut memicu adanya penembakan gas air mata yang menyebabkan sebagian massa terluka.
Adanya penembakan gas air mata pun, tidak menyurutkan massa untuk terus menuntut pencabutan UU TNI yang merugikan.
Leave a Reply