Lentera JSS– Seluruh masyarakat Indonesia sedang menyerukan aspirasinya sebagai masyarakat dari sebuah negara demokrasi. Sama hal dengan seluruh masyarakat Purworejo yang pada Senin,26 Agustus 2024 melaksanakan aksi tolak keputusan DPR mengenai RUU Pilkada. Aksi massa untuk menolak putusan DPR ini dilakukan di depan gedung KPU kabupaten Purworejo dan DPRD kabupaten Purworejo,pukul 13.00 WIB.
Aksi massa diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat kota Purworejo, mulai dari masyarakat umum hingga mahasiswa terjun langsung untuk mengawal dan mendesak MK (Mahkamah Kontitusi) untuk tidak memutuskan batas usia pencalonan wali kota atau bupati yang di usulan oleh DPR. Aksi massa yang berlangsung di Purworejo dikumpulkan di depan Kampus utama Universitas Muhammadiyah Purworejo sebagai titik awal aksi dimulai. Masyarakat dan mahasiswa memulai aksinya dengan berjalan bersama-sama sambil menyuarakan beberapa aspirasinya hingga tiba di gedung KPU kabupaten Purworejo dan dilanjutkan menyampaikan beberapa tuntutannya di depan gedung DPRD kabupaten Purworejo.
Aksi yang berlangsung pada siang hari tadi menuntut beberapa tuntutan. Tuntutan yang pertama mengenai mengecam segala bentuk pelemahan demokrasi, tuntutan kedua mengenai DPR untuk tidak bersidang sampai waktu pencalonan selesai terkait RUU Pilkada,serta tuntutan yang terakhir mengenai mendesak KPU agar segera mengesahkan PKPU yang merujuk pada putusan MK 60/PPU-XXII/24.
Selama aksi ini berlangsung, KPU kabupaten Purworejo pun buka suara mengenai regulasi yang mereka gunakan saat ini yaitu tetap berpedoman pada PKPU Nomor 10 Tahun 2024 yang merupakan perubahan dari PKPU Nomor 8 Tahun 2024. Selama proses aksi di depan gedung KPU kabupaten Purworejo dan DPRD kabupaten Purworejo dijaga ketat oleh pihak keamanan untuk memastikan aksi ini berjalan kondusif dan mencegah kericuhan.
Aksi massa yang dilakukan di seluruh Indonesia, khususnya kota Purworejo semoga dapat membuka mata DPR untuk tidak mengubah regulasi pencalonan usia wali kota dan bupati pada pilkada yang akan datang dan tetap menjadi wakil rakyat yang mendengarkan suara rakyat. #Darurat Demokrasi.
Leave a Reply